Suatu ketika,
pimpinan Mercedes Benz sebut saja Mr Benz menelpon seorg tukang ledeng yg
direkomendasikan temannya utk memperbaiki kran air yg bocor di rumah. temannya
bilang tukang ledeng yg satu ini bisa diandalkan.
Ketika dihubungi ternyata sang
tukang ledeng sedang banyak pekerjaan dan baru bisa datang 2 hari lagi.
akhirnya Mr Benz setuju utk menunggu 2 hari.
Keesokan harinya, sang tukang
ledeng menghubungi Bos Mercy tsb sekedar menyampaikan terima kasih krn sdh bersedia
menunggu 1 hari lagi. sang Bos pun terkesan atas
pelayanan dan cara berbicara sang tukang ledeng tsb.
Pada hari yg
disepakati, sang tukang ledeng datang ke rumah tsb utk memperbaiki kran yg
bocor.
Setelah di utak atik sana dan
sini, kran pun selesai diperbaiki dan sang tukang ledeng pulang stlh menerima
pembayaran atas jasanya.
Sekitar 2 minggu stlh itu, sang
tukang ledeng menghubungi lagi Mr Benz sekedar menanyakan apakah kran yg
diperbaiki sdh benar2 beres atau masih timbul masalah?
Mr Benz berpikir orang ini luar
biasa. walaupun cuma tukang ledeng tetapi begitu memperhatikan kepuasan
pelanggan.
Bbrp bln kemudian Mr. Benz
merekrut sang tukang ledeng utk bekerja di perusahaannya, tentu sang tukang ledeng
kaget, apalagi sebelumnya ia tdk tahu orang yg dibantunya adalah pimpinan
sebuah perusahaan otomotif terbesar di dunia.
Pertanyaanya, kira2 pekerjaan apa
untuknya sekarang? Apakah tukang tersebut akan diangkat menjadi pengawas
saluran air dan perledengan di pabrik Mercedez ?
Apakah keahlian di bidang pipa yang membuatnya direkrut?
Apakah keahlian di bidang pipa yang membuatnya direkrut?
TIDAK !
Bukan keahliannya sebagai tukang
pipa yg membuatnya mendapat posisi baru, tapi dedikasinya yg ingin selalu
membuat pelanggan puaslah yang membuatnya menjadi pegawai terhormat.
Tukang ledeng ini bernama :
Christopher L. Jr.
Ia direkrut utk mengurusi customer Mercedes Benz dgn tujuan utama agar pemilik mobil Mercedez puas atas pelayanan perusahaan otomotif tsb.
Ia direkrut utk mengurusi customer Mercedes Benz dgn tujuan utama agar pemilik mobil Mercedez puas atas pelayanan perusahaan otomotif tsb.
Dgn pekerjaan barunya, sang
tukang pipa kini harus mengembangkan bakatnya di bidang kepuasan pelanggan,
sebuah bidang yg sebelumnya sama sekali tak terpikirkan sebagai pekerjaaannya.
Sang tukang pipa tdk menyangka
bahwa keramahannya melayani pelanggan, keinginannya memuaskan pelanggan,
ternyata merupakan keahlian yg sangat berharga dan langka.
Karena keahlian itu bukan hanya
menyangkut ilmu, tapi hati manusia.
Tak terpikir olehnya, sebuah
sikap yg dianggap sekedar nilai tambah (value) pekerjaaan, ternyata mempunyai
nilai besar.
Karirnya melesat hingga ia menjabat sebagai General Manager di
Customer-Satisfaction and Public Relation di
No comments:
Post a Comment