Welcome to Pear'L Corner' Selamat datang di Pear'L Corner 'Selamat datang di Pear'L Corner 'Welcome to Pear'L Corner ' Welcome to Pear'L Corner'selamat datang Pear'L Corner 'Welcome to Pear'L Corner'selamat datang Pear'L Corner' Sudut Hati : Ketika Harus Memilih

Translate

Monday, February 16, 2015

Ketika Harus Memilih

Ada seorang raja yang memasuki usia senja sedang mencari penggantinya, berbeda dengan kebiasaannya ia tidak menunjuk anak-ankanya dan pembantu terdekatnya. Ia justru mengumpulkan para pemuda di negeri itu dan berpidato dihadapan mereka  dan mengadakan sayembara” Raja berkata “ Kalaian semua akan mendapatkan sebuah biji. Tanamlah biji ini, rawatlah dan kembalilah setahun lagi dengan tanaman kalian masing-masing. Bagi mereka yang memiliki tanaman terbaik akan langsung saya tunjuk menjadi raja menggantikanku.
Seorang pemuda bernama Ahmad terlihat antusias, Ia menanam biji itu dan menyiramnya seiap hari, tapi  sampai sebulan berlalu belum tumbuh apa-apa. Setelah enam bulan para pemuda membicarakan tanaman mereka yang tumbuh tinggi, namun pot Ahmad masih kosong, Ahmad tak mengatakan apapun kepada teman-temanya.
Setahun berlalu semua pemuda membawa tanamanya kepada raja. Semula Ahmad enggan, namun ibunya mendorongnya untuk tetap pergi dan berbicara apa adanya. Raja menyambut para pemuda seraya memuji tanaman yang mereka bawa “ kerja kalian luar biasa, tanaman kalian bukan main indahnya aku akan menunjuk seorang raja diantara kalian menjadi raja baru.
Tiba-tiba Raja melihat Ahmad panik’ jangan-jangan aku akan dibunuh,’ pikirnya suasana kontan ricuh dengan ejekan dan cemoohan hadirin yang menyaksikan pot kosong Ahmad.” Diam semua..!” teriak Raja. Lalu ia menoleh ke arah Ahmad dan kemudian mengumumkan,” Dialah Raja kalian yang baru.’ Semua terkejut, bagaimana mungkin seseorang yang gagal dipilih untuk  menjadi raja.
Raja melanjutkan” Setahun silam, saya memberi kalian semua biji untuk ditanam. Tapi yang kuberikan sebenarnya adalah biji yang sudah dimasak dan tak mungkin tumbuh. Kalian semua telah menggatinya dengan biji yang lain. Hanya Ahmad seorang yang memiliki kejujuran dan keberanian untuk memberikan pot dengan biji yang kuberikan. Karena itu dialah yang aku angkat menggatikanku’ 

No comments:

Post a Comment