Setelah bertengkar hebat, sepasang suami istri, kemudian tidak bertegur sapa. Kebetulan, waktu itu bulan puasa, sang suami khawatir tidak bisa bangun untuk makan sahur. Sebab selama ini istrinya yang selalu setia membangunkan dan menyiapkan makan sahur.
Sebab dia bingung, kepada siapa dia akan minta dibangunkan untuk sahur. Mau menegur istrinya duluan, itu tidak mungkin dia lakukan, gengsi dan harga diri serta hatinya lagi sewot bukan kepalang.
Akhirnya, sang suami memutuskan untuk menulis sebuah pesan pada selembar kertas.
“Dik, tolong bangunkan aku pukul tiga untuk makan sahur,”begitu bunyi pesan singkat yang dia tulis dan letakkan di atas meja.
Tapi apa mau dikata, sang suami menemukan ia terjaga pada pukul 5 pagi dan baru terdengar adzan subuh dari Mesjid sebelah rumah. "Waduh… nggak sahur dong" gerutunya dalam hati.
Di atas meja tempat ia meninggalkan pesan tadi malam, ia mendapati sepucuk pesan balasan dari sang istri. “Mas, bangun. Mas, bangun. Mas, bangun….. katanya minta dibangunin. Ini sudah pukul tiga tiga puluh menit, sebentar lagi imsak lho. Saya sudah mbangunin sampai empat kali lho… tuh makanan juga sudah siap” begitu bunyi pesan itu.
No comments:
Post a Comment