Rumus bertanya adalah tidak tahu, bukan merasa tahu. Karena, ketika seseorang merasa tahu, sebenarnya dia tidak tahu apa-apa
Tuhan : "Iblis, kamu tahu bahwa Saya akan menciptakan manusia?"
Iblis : "Tidak tahu, Tuhan."
Tuhan : "Kamu tahu, bahwa manusia yang Aku ciptakan ini lebih mulia daripada kamu?"
Iblis : "Tidak tahu, Tuhan."
Tuhan : Jika begitu, Aku memberitahumu bahwa Aku akan menciptakan manusia yang lebih mulia daripada kamu."
Iblis : tapi Tuhan, saya 'kan lebih mulia dari manusia?"
Tuhan : "Kamu bilang tidak tahu, tapi kenapa kamu sekarang mengaku bahwa kamu lebih mulia daripada manusia ciptaan-Ku?"
Iblis : "Maksud saya begini, Tuhan."
Tuhan : "Kenapa kamu menyampaikan maksudmu jika kamu tidak tahu? Bukankah jika tidak tahu seharusnya bertanya?"
Iblis : "Saya tidak terima, Tuhan"
Tuhan : "Kenapa kamu tidak terima? Kamu tidak tahu, tapi kamu tidak terima?"
Iblis : "Saya 'kan lebih mulia, Tuhan"
Tuhan : "Itu 'kan persepsimu sendiri. Siapa yang menciptakan kamu?"
Iblis : "Tuhan"
Tuhan : "Siapa yang lebih tahu tentang ciptaan-Ku? "Aku atau kamu?"
Iblis : "Anda, Tuhan."
Tuhan : "Lalu, kenapa kamu merasa lebih tahu, tapi sebenarnya kamu tidak tahu?"
Iblis : $%$^&*#@$*.....
Tuhan : "Kamu tidak tahu, tetapi kamu sok tahu. Kamu tidak bertanya dalam posisi tidak tahu, karena kamu merasa lebih tahu. Kamu merasa lebih mulia, padahal kamu sama sekali tidak tahu apa-apa"
Iblis gondok kalah argumen, pergi ke warung kopi. Di warung kopi :
Iblis : "Bu, kopinya satu. Sudah tahu 'kan kesukaan saya?"
Penjual : "pasti kopi susu pakai es."
Iblis : "Sok tahu ! Tanya kalau tidak tahu."
Penjual : ????
No comments:
Post a Comment