Melangkahlah selangkah demi selangkah
dan Sampaikan tentang kebaikan, Berikan yang terbaik kepada Dunia dan yang terbaik pula yang akan kembali kepadamu, Maka Engkau akan
tiba di jalan kehidupan yang
membuatmu bahagia sampai kamu menemukan takdir
kehidupanmu, Hidup adalah episode mengerti dan melakukan
yang terbaik dan menikmati setiap
episode. Tetapi ingatlah bahwa tuhan tidak
menjajikan hamparan bunga mawar dalam
kehidupan, tapi penuh dengan ujian, godaan dan tantangan, dan berbahagialah orang yang
bertahan dan melewati dengan benar dan baik.
Sadarilah
bahwa hanya ada dua dalam kehidupan
ini kita
mewarnai atau diwarnai kehidupan, ciptakan
sendiri sejarah hidupmu dan nikmati setiap prosesnya.
Dalam
sebait puisi: Kahlil Gibran mengatakan :
"Tak
seorang pun dapat menanamkan pelajaran kecuali yang mulai terjaga difajar subuh pengetahuan Dan Guru….,tiada memindahkan
kebijaksanaan, namun membenihkan keyakinan serta
kasih sayang, demikian pula kalian masing masing
hendaknya bangkit sendiri dalam pengetahuan tentang tuhan serta pengertian tentang seluruh alam".
Tetaplah berharap yang terbaik, namun
jalani dengan penuh syukur atas setiap hal yang terjadi,hadapi setiap tantangan
dan persoalan dan syukuri setiap NikmatNya.
"Pastikan bahwa yang di
kerjakan hari in iadalah Usaha yang terbaik dari niat yang baik"
Lihatlah Melati tak pernah berdusta dengan apa yang ditampilkannya. Ia tak memiliki warna dibalik warna putihnya. Ia juga tak pernah menyimpan warna lain untuk berbagai keadaannya, apapun kondisinya, panas, hujan, terik ataupun badai yang datang ia tetap putih. Kemanapun dan dimanapun ditemukan, melati selalu putih. Putih, bersih, indah berseri di taman yang asri. Pada debu ia tak marah, meski jutaan butir menghinggapinya. Pada angin ia menyapa, berharap sepoinya membawa serta debu-debu itu agar ianya tetap putih berseri. Karenanya, melati ikut bergoyang saat hembusan angin menerpa. Kekanan ia ikut, ke kiri iapun ikut. Namun ia tetap teguh pada pendiriannya, karena kemanapun ia mengikuti arah angin, ia akan segera kembali pada tangkainya.Pada tangkai ia bersandar, agar tetap meneguhkan kedudukannya, memeluk erat setiap sayapnya, memberikan kekuatan dalam menjalani kewajibannya, menserikan alam. Agar kelak, apapun cobaan yang datang, ia dengan sabar dan suka cita merasai, bahkan menikmatinya sebagai bagian dari cinta dan kasih Sang Pencipta.
No comments:
Post a Comment