Welcome to Pear'L Corner' Selamat datang di Pear'L Corner 'Selamat datang di Pear'L Corner 'Welcome to Pear'L Corner ' Welcome to Pear'L Corner'selamat datang Pear'L Corner 'Welcome to Pear'L Corner'selamat datang Pear'L Corner' Sudut Hati : February 2015

Translate

Monday, February 16, 2015

Uji Keikhlasan Ala Abunawas

Ada sekelompok orang kaya mereka ingin membangun masjid besar dan megah, mereka bersepakat mengeluarkan dana secara kolektif untuk membangun masjid. Ketika mereka sedang membangun masjid itu, datanglah seorang laki-laki  yang amat sederhana. Lelaki yang amat sangat mereka kenal. Lelaki yang selalu membikin hidup mereka semakin hidup. Siapa lagi kalau bukan Abu Nawas.

Melihat kerangka bangunan masjid itu yang begitu gagah, kuat, dan megah itu, Abu Nawas susah untuk tidak menakjubinya.’ Tuan-tua apa yang sedang kalian bangun ini? Tanya abu awas pada orang kaya itu penuh selidik.’ Oh kami sedang membangun masjid,” jawab mereka.’ Untuk apa tuan-tuan membangun masjid yang seindah ini?” tanya kembali Abu Nawas.‘Kami tak perlu untuk apa, tetapi kami lakukan semua ini semata-mata ikhlas mencari keridhaan Allah,’ jawab orang kaya itu kompak.‘untuk Allah? ’ tanya Abu awas   ya untuk Allah  semata,’ lagi-lagi orang kaya kompak menjawab kompak.

Lalu pulanglah abu awas. Tapi ia ingin membuktikan sejauh mana keikhlasan orang-orang kaya itu. Secara diam-diam, Abu awas menyuruh ahli pahat untuk mengukirkan sebuah batu dengan tulisan : MASJ D AGUNG ABU NAWAS” ketika masjidnya hampir selesai dan menempelkan dipintu bagian atas masjid. Keesokan harinya, ketika orang-orang kaya melihat itu mereka berang dan emosi sekali, mereka ramai-ramai mencari biang kerok dan begitu bertemu langsung mengahrdiknya lalu dengan emosi yang meledak-ledak mereka berkata kepada Abu nawas’ Hai Abu Nawas kamu telah mencuri hasil keringat kami dan dengan lancang kamu telah berani menuliskan namamu diatasnya?’

Dengan tenang Abu awas menjawab,’ bukankah tuan-tuan telah mengatakan bahwa apa yang yang kalian kerjakan itu semata-mata karena Allah? Anggap saja sekarang ini orang-orang telah aku tipu. Tapi Allah pasti tidak bisa aku tipu, Dia mengetahui kalau kalianlah yang membangun masjid ini, bukan aku.,....

Ketika Harus Memilih

Ada seorang raja yang memasuki usia senja sedang mencari penggantinya, berbeda dengan kebiasaannya ia tidak menunjuk anak-ankanya dan pembantu terdekatnya. Ia justru mengumpulkan para pemuda di negeri itu dan berpidato dihadapan mereka  dan mengadakan sayembara” Raja berkata “ Kalaian semua akan mendapatkan sebuah biji. Tanamlah biji ini, rawatlah dan kembalilah setahun lagi dengan tanaman kalian masing-masing. Bagi mereka yang memiliki tanaman terbaik akan langsung saya tunjuk menjadi raja menggantikanku.
Seorang pemuda bernama Ahmad terlihat antusias, Ia menanam biji itu dan menyiramnya seiap hari, tapi  sampai sebulan berlalu belum tumbuh apa-apa. Setelah enam bulan para pemuda membicarakan tanaman mereka yang tumbuh tinggi, namun pot Ahmad masih kosong, Ahmad tak mengatakan apapun kepada teman-temanya.
Setahun berlalu semua pemuda membawa tanamanya kepada raja. Semula Ahmad enggan, namun ibunya mendorongnya untuk tetap pergi dan berbicara apa adanya. Raja menyambut para pemuda seraya memuji tanaman yang mereka bawa “ kerja kalian luar biasa, tanaman kalian bukan main indahnya aku akan menunjuk seorang raja diantara kalian menjadi raja baru.
Tiba-tiba Raja melihat Ahmad panik’ jangan-jangan aku akan dibunuh,’ pikirnya suasana kontan ricuh dengan ejekan dan cemoohan hadirin yang menyaksikan pot kosong Ahmad.” Diam semua..!” teriak Raja. Lalu ia menoleh ke arah Ahmad dan kemudian mengumumkan,” Dialah Raja kalian yang baru.’ Semua terkejut, bagaimana mungkin seseorang yang gagal dipilih untuk  menjadi raja.
Raja melanjutkan” Setahun silam, saya memberi kalian semua biji untuk ditanam. Tapi yang kuberikan sebenarnya adalah biji yang sudah dimasak dan tak mungkin tumbuh. Kalian semua telah menggatinya dengan biji yang lain. Hanya Ahmad seorang yang memiliki kejujuran dan keberanian untuk memberikan pot dengan biji yang kuberikan. Karena itu dialah yang aku angkat menggatikanku’ 

Hikmah dari kematian burung beo

Alkisah di sebuah pesantren, Seorang Ustadz memiliki burung sejenis Beo yang terlatih untuk berdzikir seperti: Assalamu'alaikum, Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, dan lainnya, tertabrak kendaraan yang melintas dengan kencang hingga terkapar sekarat lalu meninggal
  
Sang Ustadz terlihat berbeda usai burungnya mati, nampak sekali sedih hingga seminggu lamanya. Para santri yang melihatnya pun mengira Ustadz nya bersedih karena burungnya mati, mereka berkata:

"Ustadz, jika hanya burung yang membuat ustadz sedih, kami sanggup menggantinya dengan yang bisa berdzikir juga. Tak perlu ustadz bermurung hingga sedemikian lamanya!"

Sang Ustadz menjawab: "Aku bukan bersedih karena burung itu."

Para Santri: "Lantas kenapa ustadz?"

Sang Ustadz: "Kalian melihat bagaimana burung itu sekarat setelah tertabrak?"

Para Santri: "Ya, kami melihatnya."

Sang Ustadz: "Burung itu hanya bersuara KKKKAAKK, KKKKHHEEK, KKKKAAKK, KKKKHHEEK,,, padahal sudah terlatih berdzikir sedemikian rupa, namun saat merasakan PERIHNYA sakaratul maut menjemput, hanya perih yang terasa.

Lalu aku teringat diriku, yang setiap hari terbiasa berdzikir, JANGAN-JANGAN NASIBKU SAMA SEPERTI BURUNG ITU, TAK KUAT MENAHAN SAKARAT LALU BUKAN DZIKIR YANG KUUCAPKAN.

Padahal burung itu tidak diganggu setan saat sakaratul maut, sedangkan manusia diganggu setan saat sakaratul maut. Tidak ada yang tahu bagaimana keadaan kita mati, khusnul khotimah ataukah su'ul khotimah?"

Para Santri pun terdiam dan membenarkan Sang Ustadz, dan mereka pun ikut murung memikirkan hal yang serupa dengan Ustadz-nya.:

Lalu bagaimana keadaan kita saat menjemput sakaratul maut nanti ?

SUBHANALLAH

Si jenius dikalahkan Mr.Bean,..

Einstein ( E ) dan Mr. Bean ( B ) sedang dalam suatu penerbangan. Untuk mengisi waktu, Einstein

mengajak Mr. Bean main tebak-tebakan.

E: jika kamu tidak bisa menjawab pertanyaanku, kau harus bayar $5. Bila aku yang tidak bisa jawab pertanyaanmu, aku bayar $500. Bagaimana?

B: okelah kalo beg..gitu!

E: berapa jarak bumi ke bulan? Tanpa berpikir lama, Mr. Bean mengeluarkan dompet dan memberikan $5 kepada Einstein yg dg segera mengambilnya sambil tertawa kemenangan..

B: sekarang giliranku. Apa yang bila naik bukit menggunakan 3 kaki, kalo turun bukit pake 4 kaki? Einstein berpikir keras. Karena belum juga menemukan jawabannya, dia segera mengeluarkan laptopnya. Searching di google. Lalu mengontak kawan-kawan superjenius di klubnya.Setelah satu jam belum juga terjawab, akhirnya Einstein menyerah. dan membayar $500 kepada Mr.Bean..

Mr. Bean hanya tersenyum kecil.Einstein rupanya masih penasaran

Kisah cucu dan Nenek

Ada seorang remaja wanita masih sekolah di kelas 2 SMA
Setiap hari ditugaskan untuk merawat neneknya…
Neneknya sudah lumpuh…
hidupnya hanya dihabiskan di tempat tidur
Suatu saat…
ia mulai protes karena ketidak adilan yang dirasakannya
Ma… gantian dong yang merawat nenek…
Masa setiap hari harus aku…

Kemudian mamanya memotivasi
Nak… merawat nenek pahalanya banyak…

Sesekali anak itu mau menuruti
Tapi disaat lain Ia mulai protes lagi…
Ma… gantian dong yang merawat nenek…
Masa setiap hari harus aku…
Kenapa mesti aku… kenapa tidak mama… kenapa tidak papa… kenapa tidak kakak atau adik yang merawat nenek… tapi kenapa harus aku terus!…
protesnya mulai keras
Mamanya memeluk sambil menangis…
Nak… kamu sudah besar… kamu benar-benar mau tau kenapa?…
Mau ma….

Dulu saat kamu masih umur 6 bulan…
Malam itu rumah kita kebakaran…
semua orang menyelamatkan diri dan barang-barang yang bisa diselamatkan.
Papa dan nenek menggendong kakak-kakakmu dan mama menggendong kamu…
setelah kita keluar semua…
papa bertanya mana bayinya?
Tanpa sadar ternyata yang mama gendong bukan bayi tapi guling kecil.
Kami baru sadar..
Tenyata kamu masih di dalam rumah… di lantai 2.
Tiba-tiba saja dari arah belakang…
lari menerjang masuk kedalam rumah…
Ternyata nenekmu nak…nenekmu…
lari memaksa masuk kedalam rumah…
kemudian naik kelantai dua…
setelah membawa mu…
nenek terjun dari lantai dua…
sambil menggendong kamu…
mulai saat itulah nenekmu lumpuh…
Anak itu terdiam sambil meneteskan air mata tanpa suara…
Mulai saat itu…
ia tidak pernah lagi protes saat disuruh merawat neneknya
Bahkan hari-hari nya dihabiskan untuk merawat neneknya…
ia sangat senang dan bangga bisa merawat neneknya…
ia bangga pada neneknya…
Tiada kesenangan melebihi kesenangan merawat neneknya.
Andaikan kita tau kenapa kita berbuat sesuatu maka pastilah kita akan bekerja dengan ikhlas, tekun dan serius
Suatu Saat kita akan faham…
Apapun akan kita lakukan untuk membahagiakan orang-orang yang kita cintai dan mencintai kita
Karena Allah mencitai kita dan kita mencintai Allah….
Semoga bermanfaat